Pasalnya, Kumkelo yang adalah seorang Kepala Bidang Promosi Kesehatan di Sulawesi Tenggara (Sulteng) memiliki kapasitas, kredibilitas dan kapabilitas sebagai salah seorang putra terbaik Silatupatih yang tidak diragukan kepemimpinannya di Kabupaten Malteng.
“Silatupatih ini terdiri dari tujuh orang basudara, enam laki-laki dan satu perempuan, tujuh basudara gandong, yaitu Paperu, Asilulu, Sila, Tulehu, Tial, Hulaliu dan Laimu yang adalah adik perempuan bungsu, di mana Kumkelo berasal dari Laimu. Karena itu kami mencalonkan Kumkelo sebagai bakal calon Bupati Malteng karena memiliki kapabilitas serta mampu membawa perubahan,” jelas Sekretaris Pengurus Pusat Perhimpunan Silatupatih, Jhon Soukotta kepada sejumlah wartawan di Ambon, Sabtu lalu.
Soukotta yang didampingi sejumlah tokoh Silatupatih mengatakan, Kumkelo adalah seorang putra asli Seram yang memiliki komitmen dan integritas yang tinggi dan utuh untuk membangun Kabupaten Malteng dan memajukan kesejahteraan masyarakat yang selama ini terkesan “diam di tempat”, selama periodesasi kepemimpinan silih berganti.
Dengan majunya Kumkelo dalam kancah perpolitikan suksesi Malteng ini, lanjut Soukotta, bukan berarti Silatupatih mengesampingkan niatan tulus dari figur lainnya, karena ada empat putra terbaik Silatupatih juga bakal terlibat dalam pilkada dimaksud, tetapi akan tetap mensuport, namun Kumkelo sudah merupakan harga mati bagi Silatupatih yang kemudian akan melakukan safari ke negeri-negeri mensosialisasi Kumkelo menjadi seorang calon Bupati Malteng.
Kendati Silatupatih bukan merupakan organisasi politik, tetapi organisasi kemasyarakatan yang dideklarasi pada 15 April 2008 memiliki potensi massa riil sekitar 10 persen, sehingga Silatupatih akan berjuang dengan membangun konsolidasi.
Di tempat yang sama, Mochtar Kumkelo mengatakan, dirinya mendapat dukungan untuk dicalonkan menjadi salah satu bakal calon dalam Pilkada Kabupaten Malteng dengan mendapatkan dukungan bukan saja dari pengurus pusat perhimpunan Silatupatih tetapi juga dari beberapa organisasi kemasyarakatan lainnya dengan tujuan ingin membuat perubahan di Kabupaten Malteng dengan hati, karena uang bukan segala-galanya.
Kendati cost dalam politik itu sangat tinggi, akui Kumkelo, namun donator seluruhnya dari Silatupatih, karena tidak ingin tergantung pada kepentingan-kepentingan yang tidak profesional yang kemudian harus membalas jasa. (S5)